LANJUTAN…
MODEL
PROSES KOMUNIKASI MASSA
Model
Transmisi
Pandangan ini
dikaitkan dengan istilah pengiriman atau pemberian informasi kepada pihak lain.
Inti gagasan ialah transmisi isyarat (signal) atau pesan dalam waktu tertentu
dengan tujuan tercapainya kontrol. Contohnya: media cetak khususnya
surat kabar.
Model Ekspresi (Ritual)
Dikaitkan dengan beberapa istilah,
misalnya kebersamaan, partisipasi, asosiasi, persahabatan atau titik pandang
yang sama. Model ini intinya tidak menekankan pada penyebaran informasi dari
sudut pandang ruang, melainkan pada masalah pembinaan masyarakat dalam kurun
waktu tertentu; tidak menekankan pada upaya penyampaian informasi tetapi pada
pencerminan kesamaan pandangan. Contohnya:
acara perbandingan agama yang sering dijadikan seminar nasional. Sehingga orang
yang menganut agama lain bias mengetahui antara agama yang satu dengan agama
lainnya.
Model
Perhatian
Model
ini paling sesuai dengan tujuan utama media,
sebagaimana yang ditentukan oleh media sendiri (menarik hati khalayak)
dan paling cocok dengan pandangan khalayak umum menyangkut pentingnya pemekaian
media (membebaskan diri, melibatkan diri, menghibur dll).
Model
Komunikasi Massa
·
Model
Jarum Hypodermik (Hypodermic Needle Model) : media massa memiliki dampak yang kuat,
terarah, segera dan langsung, media ampuh memasukan ide pada benak khalayak.
·
One
step flow model : saluran
media massa berkomunikasi langsung dengan massa tanpa berlalunya suatu pesan
pada orang lain. Akan tetapi pesan itu tidak mencapai semua komunikan dan tidak
menimbulkan efek yang sama pada komunikan. Media tidak mempunyai kekuatan yang
hebat. Penmapilan, penerimaan dan penahanan dalam ingatan selektif mempengaruhi
suatu pesan.
·
Two
step flow model : menaruh
perhatian kepada peranan media massa dan komunikasi antarpribadi. Melihat massa
sebagai perorangan yang berinteraksi. Menekankan proses dari opinion leader ke
penduduk yang kurang giat
·
Multi Step Flow Models
Didasarkan pada fungsi penyebaran yang berurutan terjadi
pada kenyataan situasi kom. Tujuannya, menggunakan banyak saluran untuk
memperteguh
Karakteristik
Isi Media
·
Cepat
: yakni aktual atau memperhatikan ketepatan waktu.
·
Nyata
: berupa informasi mengenai sebuah fakta (fact)
·
Penting
: menyangkut kepentingan orang banyak
·
Menarik
: artinya mengundang orang untuk membaca apa yang ditulis
Media
Value
·
CONSEQUENCIES :
Suatu fakta yang dapat membawa akibat bagi khalayak
·
HUMAN INTEREST
: Menarik dari sudut kepentingan kemanusiaan
·
PROMINENCE
: Melibatkan tokoh terkemuka yang menjadi figur/elite opinion
·
PROXIMITY
: Fakta atau infromasi memiliki kedekatan dengan tempat tinggal pembaca
·
TIMELINES
: Memili unsur kebaruan yang menyebabkan informasi tersebut aktual
Karakteristik
Industri Media
·
Customer
requirments : merujuk pada harapan konsumen tentang
produk media yang mencakup aspek kualitas, diversitas dan ketersediaan
·
Competitive
environment : yakni lingkungan pesaing yang
dihadapi perusahaan
·
Social
expectations : berhubungan dengan tingkat harapan
masyarakat terhadap keberadaan industri media. Semakin tersedia program yang
bagus, maka akan semakin beragam format acaranya dan semakin bagus kualitasnya
Influence
in The Hierarchical Model
1. Individual
Level
Pemberitaan dan konten dalam suatu berita tentu saja
terlihat dari individu yang bekerja, yaitu wartawan. Seorang wartawan
sangat berperan penting dalam mencari berita untuk masyarakat luas.
2. Media
Routines Level
Rutinitas media adalah kebiasaan sebuah media dalam
mengemasan sebuah berita. Pada level ini, seorang wartawan harus memiliki
sebuah konsep dalam mencari sebuah berita. Biasanya yang termasuk level ini
adalah rapat redaksi.
3. Organization
Level
Level ini lebih berpengaruh terhadap kedua level
sebelumnya karena kebijakan terbesar dipegang oleh pemilik media melalui
editor. Sehingga para pekerja tunduk dengan kekuasaan pemilik media. Disamping
itu, seorang pemilik modal juga berperan didalamnya.
4. Extra
Media Level
Extra media level adalah pengaruh-pengaruh pada isi
media yang berasal dari luar media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh itu berasal
dari pengiklan dan penaruh modal.
5. Ideological
Level
Pada level ini, individu dituntut untuk melihat realitas dan
menghadapinya. Ideologi adalah kerangka berpikir di dalam suatu organisasi. Hal
yang terpenting di dalam organisasi bahwa ideologi menjadi penguasa media.
Individu yang masuk ke dalam suatu organisasi harus mengikuti ideologi yang dianut.
Konsep
Massa dalam Komunikasi Massa
PEMBEDAAN
|
KELOMPOK
|
PUBLIK
|
KERUMUNAN
|
MASSA
|
Tingkat Intruksi
|
Tinggi dalam wilayah terbatas
|
Sedang, walaupun para anggotanya
tersebar
|
Tinggi
|
Rendah
|
Tujuan atau Objek Perhatian
|
Tujuan bersama, identitas, kontak
|
Pandangan atau masalah untuk diskusi
dan penentuan pilihan
|
Kejadian yang sedang berlangsung
|
Objek perhatian yang dikelola
|
Kontrol/ Organisasi
|
Tinggi/ tetapi informal, internal
|
Sedang, formal dan informal
|
Kejadian yang sedang berlangsung
|
Eksternal dan manipulatif
|
Kadar Kesadaran
|
Tinggi
|
Bervariasi sedang sampai tinggi
|
Rendah
|
Rendah
|
TEORI
AGENDA SETTING
Teori Agenda Setting diperkerkenalkan oleh Maxwell McCombs dan Donald L.
Shaw dalam tulisan mereka yang berjudul “The Agenda Setting Function of Mass
Media” yang telah diterbitkan dalam Public Opinion Quarterly pada tahun
1972. Menurut kedua pakar ini jika media memberikan tekanan pada suatu
peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya
penting.
Dengan teknik pemilihan dan penonjolan, media memberikan petunjuk tentang
mana issue yang lebih penting. Disimpulkan bahwa apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap
penting pula oleh masyarakat. Begitu juga sebaliknya apa yang dilupakan media,
akan luput juga dari perhatian masyarakat.
Terdapat
tiga agenda dalam teori Agenda Setting, yaitu:
- Agenda Media:
·
Visibility (junlah dan tingkat menonjolnya
berita),
·
Audience
Salience
(relevansi isi berita dengan kebutuhan khalayak),
·
Valence (menyenangkan atau tidak
menyenangkan cara pemberitaan bagi suatu peristiwa).
- Agenda Khalayak:
·
Familiarity
(derajat kesadaran khalayak akan
topik tertentu),
·
Personal
Salience (relevansi
kepentingan dengan ciri pribadi),
·
Favorability (pertimbangan senang atau tidak
akan topik berita).
- Agenda Kebijakan:
·
Support
(kegiatan menyenangkan bagi posisi
suatu berita tertentu),
·
Likelihood
of Action
(kemungkian melaksanakan apa yang diibaratkan),
·
Freedom
of Action (nilai
kegiatan yang mungkin dilakukan)
Efek
agenda setting dibagi menjadi dua, yakni:
- Efek Langsung :
-ada atau tidaknya sebuah isu di
khalayak
- mana yang penting
- dirangking oleh responden
- Efek Lanjutan:
- persepsi
- tindakan
No comments:
Post a Comment