1.
Ciri-ciri Filsafat islam
- Sebagaimana filsafat pada
umumnya; melaksanakan kerja berpikir berdasarkan akal.
- Filsafat Islam sebagai suatu
peradaban.
- Kesimpulan dalam filsafat Islam
selalu disesuaikan dengan prinsip agama.
- Islam sebagai agama, kaya akan
benih-benih filsafat
(Sunardji
Dahri Tiam)
2.
Pengertian
Filsafat Islam
Filsafat Islam adalah filsafat yang secara
esensial berinspirasikan dari luar (filsafat-filsafat sebelumnya) dan juga
berinspirasikan dari dalam (agama Islam sendiri); karena motivasi agama,
berpikir yang sedalam-dalamnya dengan insaf dan bebas tentang segala yang ada
untuk memahami kebenaran; kemudian dengan caranya sendiri, kebenaran menurut
filsafatnya akan selalu disesuaikan dengan kebenaran menurut informasi agama.
(Sunardji Dahri Tiam)
3.
Periodisasi Filsafat Islam
v Periode
Mutakalimin (sekitar 700 s.d 900 M)
Awalnya adalah adanya 2 kelompok, yaitu mutazilah dan ahlussunah
Mutazilah artinya orang-orang yang
keluar yakni orang-orang yang menciptakan ilmu kalam. Tokoh dari mutazilah
adalah Washil bin Atho
Yang melandasi lahirnya dua kelompok di
atas adalah aliran Syiah, Khawarij, Murjiah, Qadariyah dan Jabariyah.
Syiah secara bahasa berarti pengikut,
pendukung, partai atau kelompok. sedangkan secara terminologis dikaitkan
sebagai kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaan merajuk pada
keturunan Nabi
Muhammad SAW atau banyak yang
berpendapat syiah merupakan kelompok pendukung Ali. Khawarij adalah yang membangkang terhadap
Allah seperti syirik, bersumpah palsu, lari dari peperangan. Menurut khawarij
orang mukmin yang berdosa besar dikatakan murtad (darahnya halal untuk dibunuh).
Murjiah mengatakan bahwa orang mukmin yang
dosa besar dianggap tetap mukmin, tidak menjadi kafir.
Qadariyah berarti memutuskan atau memiliki
kekuatan/ kemampuan manusia merdeka dalam kehendak dan perbuatannya,
Jabariyah adalah manusia tidak merdeka dalam
kehendak dan perbuatannya melainkan atas kehendak Allah.
Ahlussunah
juga terbagi menjadi dua; golongan Asy’ariyah dan Maturidiyah.
Asy’ariah merupakan orang orang yang melihat dari kebiasaan.
Maturidiyah adalah aliran yg dinisbahkan kepada
Abu Mansyur Muhammad Almanturi. Maturidiyah adalah aliran yang memunculkan
pertimbangan-pertimbangan rasional dalam menjawab masalah agama sehingga
membuat Abu Mansyur Al- Maturi lebih banyak menggunakan dalil aqli ketimbang
dalil naqli.
Lahirnya periode ini disebabkan
persoalan politik, yang kemudian berubah menjadi persoalan dogmatik
teologi, soal besar antara kafir dan mukmin. Periode ini
tidak membahas bertele-tele tentang kejadian alam.
v Periode Filosof
Islam (sekitar 850 s.d 1200 M)
Periode
ini diawali oleh periode Mutakalimin, sebagai gerakan intelektualisme dalam
Islam.Dinasti Abbasiah pengganti Dinasti Umayyah, lebih progresif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat.Penerjemahan secara besar-besaran
semua buku filsaat ke dalam bahasa Arab.Maka lahirnya para ulama yang ahli
dalam berbagai bidang dan kekhususan sendiri.Periode ini memperkenalkan Al-Kindi, Ar-Razi, Al-Farabi, Ibnu Sina,
Al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail dan
Ibnu Ruysd
v Periode Pasca
Ibnu Rusyd (sekitar 1200 s.d 1950 M)
Periode ini mempedebatkan keabsahan
Filsafat Islam.Di satu pihak menyatakan bahwa filsafat Islam sudah usai setelah
wafatnya Ibnu Rusyd.Di lain pihak ada yang beranggapan bahwa terdapat sejumlah
tokoh yang pantas disebut tokoh filsafat.Corak pemikiran pada periode ini
adalah middle-roaders (jalan tengah), penggabungan dua kebijakan yang
eksperiensial (zauqiyah) dan diskursif (bahsiyah).Mereka adalah, Suhrawardi, Tusi, Mulla Sadra dan Iqbal
4. Daerah berkembangnya Filsafat
Islam
1.Muktazilah,
teologi rasional berkembang di Bahghdad dan Basrah, mulai abad ke-9 M.
tokohnya, Wasil bin Atho’.
2.Filsafat
pertama (di Timur); berkembang pada 850 s.d 1037
M, pada masa Khalifah Abbasiyah; empat tokoh utama, Al-Kindi, Ar-Razi, Al-Farabi,
Ibnu Sina.
3.Kalam
Asy’ary, teologi bercorak atomisme, berpusat di
Baghdad, tahun 900 s.d 1085 M. Para tokohnya adalah Al-Asy’ary, Al-Maturidy,
Al-Ghazali. (Ahlussunah)
4. Filsafat
kedua (di Barat); berkembang antara tahun 110
s.d 1198 M di kawasan barat Spanyol. Tokoh-tokoh yang terkenal adalah Ibnu
Bajah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd.
5. Filsafat
ketiga (umumnya di Timur); bermula akhir abad
ke-12 s.d awal abad ke-20, zaman renaisan modern dalam dunia Islam, berkembang
di Parsi dan India. Para tokohnya adalah Sahrawardi, Nasiruddin Tusi, Mulla
Sadra, dan Iqbal.
5.
Perbedaan
ilmu kalam dan filsafat islam
Perbedaan
antara Ilmu Kalam dan Filsafat Islam dapat dipandang dari tiga hal:
1.
Titik berat dan tujuannya
Ilmu Kalam, titik
beratnya agama, tujuannya tauhid dengan dalil-dalil Alquran dan Hadits yang
diterangkan dengan teori filsafat.
Filsafat Islam,
titik beratnya filsafat itu sendiri, tujuannya memahami kebenaran yang
sebenarnya dengan cara rasio.
Di dalam ilmu
kalam, filsafat dijadikan alat untuk membenarkan ayat Alquran, sedangkan dalam
filsafat Islam adalah menjelaskan dan menakwilkan ketentuan agama (Alquran dan
Hadis) dengan cara pikiran filsafat.
2.
Cara penyelidikannya
Mutakalimin
lebih mengedepankan kepercayaan. Menentukan dalil kemudian membuktikan
kebenarannya.
Pemikiran
filsafat, lepas dari kepercayaan. Memulai dengan
tidak percaya, lalu menyusun dalil-dalil pikiran sampai memperoleh satu
kesimpulan.
3.
Pertumbuhan dan pembinaannya
Ilmu
kalam, tumbuh berangsur-angsur,
sepotong-sepotong. Bermula seseorang berpendapat kemudian disusul yang lainnya.
Kemudian timbul aliran-aliran dalam ilmu kalam.
Filsafat
Islam, tumbuh melalui fase pertumbuhan negeri
asalnya. Ketika filsafat hadir dalah kehidupan orang-orang Islam, ia sudah
lengkap, tinggal memberi penjelasan dan berupaya mempertemukan dengan ajaran
Islam.Ilmu
kalam adalah ilmu keislaman, sementara Filsafat Islam adalah ilmu umum bermerek
Islam.
6.
Athomisme
Athomisme merupakan paham filsafat dari yunani, yang
menjelaskan bahwa filsafat terbentuk dari atom-atom. Mereka beranggapan bahwa Tuhan
yang menciptakan atom dan Tuhan pula yang menghilangkannya.
No comments:
Post a Comment