Saturday, March 22, 2014

Laporan2_Filsafat Islam


1.    Ciri-ciri Filsafat islam
  •  Sebagaimana filsafat pada umumnya; melaksanakan   kerja berpikir berdasarkan akal.
  • Filsafat Islam sebagai suatu peradaban.
  • Kesimpulan dalam filsafat Islam selalu disesuaikan dengan prinsip agama.
  • Islam sebagai agama, kaya akan benih-benih filsafat
         (Sunardji Dahri Tiam) 

2.      Pengertian Filsafat Islam
 Filsafat Islam adalah filsafat yang secara esensial berinspirasikan dari luar (filsafat-filsafat sebelumnya) dan juga berinspirasikan dari dalam (agama Islam sendiri); karena motivasi agama, berpikir yang sedalam-dalamnya dengan insaf dan bebas tentang segala yang ada untuk memahami kebenaran; kemudian dengan caranya sendiri, kebenaran menurut filsafatnya akan selalu disesuaikan dengan kebenaran menurut informasi agama.
(Sunardji Dahri Tiam)

3.      Periodisasi  Filsafat Islam
v  Periode Mutakalimin (sekitar 700 s.d 900 M)
Awalnya  adalah adanya 2 kelompok, yaitu mutazilah dan ahlussunah
Mutazilah artinya orang-orang yang keluar yakni orang-orang yang menciptakan ilmu kalam. Tokoh dari mutazilah adalah Washil bin Atho
Yang melandasi lahirnya dua kelompok di atas adalah aliran Syiah, Khawarij, Murjiah, Qadariyah dan Jabariyah.
Syiah secara bahasa berarti pengikut, pendukung, partai atau kelompok. sedangkan secara terminologis dikaitkan sebagai kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaan merajuk pada keturunan Nabi Muhammad SAW atau banyak yang berpendapat syiah merupakan kelompok pendukung Ali. Khawarij adalah yang membangkang terhadap Allah seperti syirik, bersumpah palsu, lari dari peperangan. Menurut khawarij orang mukmin yang berdosa besar dikatakan murtad (darahnya halal untuk dibunuh).
Murjiah mengatakan bahwa orang mukmin yang dosa besar dianggap tetap mukmin, tidak menjadi kafir.
Qadariyah berarti memutuskan atau memiliki kekuatan/ kemampuan manusia merdeka dalam kehendak dan perbuatannya,
Jabariyah adalah manusia tidak merdeka dalam kehendak dan perbuatannya melainkan atas kehendak Allah.
Ahlussunah juga terbagi menjadi dua; golongan Asy’ariyah dan Maturidiyah.
Asy’ariah merupakan orang orang yang melihat dari kebiasaan.
Maturidiyah adalah aliran yg dinisbahkan kepada Abu Mansyur Muhammad Almanturi. Maturidiyah adalah aliran yang memunculkan pertimbangan-pertimbangan rasional dalam menjawab masalah agama sehingga membuat Abu Mansyur Al- Maturi lebih banyak menggunakan dalil aqli ketimbang dalil naqli.

Lahirnya periode ini disebabkan persoalan politik, yang kemudian berubah menjadi persoalan dogmatik teologi, soal besar antara kafir dan mukmin. Periode ini tidak membahas bertele-tele tentang kejadian alam.


v  Periode Filosof Islam (sekitar 850 s.d 1200 M)
Periode ini diawali oleh periode Mutakalimin, sebagai gerakan intelektualisme dalam Islam.Dinasti Abbasiah pengganti Dinasti Umayyah, lebih progresif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat.Penerjemahan secara besar-besaran semua buku filsaat ke dalam bahasa Arab.Maka lahirnya para ulama yang ahli dalam berbagai bidang dan kekhususan sendiri.Periode ini memperkenalkan Al-Kindi, Ar-Razi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail dan Ibnu Ruysd

v  Periode Pasca Ibnu Rusyd (sekitar 1200 s.d 1950 M)
Periode ini mempedebatkan keabsahan Filsafat Islam.Di satu pihak menyatakan bahwa filsafat Islam sudah usai setelah wafatnya Ibnu Rusyd.Di lain pihak ada yang beranggapan bahwa terdapat sejumlah tokoh yang pantas disebut tokoh filsafat.Corak pemikiran pada periode ini adalah middle-roaders (jalan tengah), penggabungan dua kebijakan yang eksperiensial (zauqiyah) dan diskursif (bahsiyah).Mereka adalah, Suhrawardi, Tusi, Mulla Sadra dan Iqbal

4.      Daerah berkembangnya Filsafat Islam
1.Muktazilah, teologi rasional berkembang di Bahghdad dan Basrah, mulai abad ke-9 M. tokohnya, Wasil bin Atho’.
2.Filsafat pertama (di Timur); berkembang pada 850 s.d 1037 M, pada masa Khalifah Abbasiyah; empat tokoh utama, Al-Kindi, Ar-Razi, Al-Farabi, Ibnu Sina.
3.Kalam Asy’ary, teologi bercorak atomisme, berpusat di Baghdad, tahun 900 s.d 1085 M. Para tokohnya adalah Al-Asy’ary, Al-Maturidy, Al-Ghazali. (Ahlussunah)
4. Filsafat kedua (di Barat); berkembang antara tahun 110 s.d 1198 M di kawasan barat Spanyol. Tokoh-tokoh yang terkenal adalah Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd.
5. Filsafat ketiga (umumnya di Timur); bermula akhir abad ke-12 s.d awal abad ke-20, zaman renaisan modern dalam dunia Islam, berkembang di Parsi dan India. Para tokohnya adalah Sahrawardi, Nasiruddin Tusi, Mulla Sadra, dan Iqbal.



5.    Perbedaan ilmu kalam dan filsafat islam
Perbedaan antara Ilmu Kalam dan Filsafat Islam dapat dipandang dari tiga hal:
1. Titik berat dan tujuannya
Ilmu Kalam, titik beratnya agama, tujuannya tauhid dengan dalil-dalil Alquran dan Hadits yang diterangkan dengan teori filsafat.
Filsafat Islam, titik beratnya filsafat itu sendiri, tujuannya memahami kebenaran yang sebenarnya dengan cara rasio.
Di dalam ilmu kalam, filsafat dijadikan alat untuk membenarkan ayat Alquran, sedangkan dalam filsafat Islam adalah menjelaskan dan menakwilkan ketentuan agama (Alquran dan Hadis) dengan cara pikiran filsafat.
2. Cara penyelidikannya
Mutakalimin lebih mengedepankan kepercayaan. Menentukan dalil kemudian membuktikan kebenarannya.
Pemikiran filsafat, lepas dari kepercayaan. Memulai dengan tidak percaya, lalu menyusun dalil-dalil pikiran sampai memperoleh satu kesimpulan.
3. Pertumbuhan dan pembinaannya
Ilmu kalam, tumbuh berangsur-angsur, sepotong-sepotong. Bermula seseorang berpendapat kemudian disusul yang lainnya. Kemudian timbul aliran-aliran dalam ilmu kalam.
Filsafat Islam, tumbuh melalui fase pertumbuhan negeri asalnya. Ketika filsafat hadir dalah kehidupan orang-orang Islam, ia sudah lengkap, tinggal memberi penjelasan dan berupaya mempertemukan dengan ajaran
Islam.Ilmu kalam adalah ilmu keislaman, sementara Filsafat Islam adalah ilmu umum bermerek Islam.

6.    Athomisme
Athomisme  merupakan paham filsafat dari yunani, yang menjelaskan bahwa filsafat terbentuk dari atom-atom. Mereka beranggapan bahwa Tuhan yang menciptakan atom dan Tuhan pula yang menghilangkannya.

No comments:

Post a Comment