LANDASAN DASAR KAJIAN TEORITIK
Type Keilmuan
1.Scientific (Ilmiah-Empiris)
Pengertian scientific adalah ilmu yang bersifat objektif (Standarisasi-Reflikasi-Observasi-Konsistensi-Akurasi). Scientific juga menyebutkan bahwa dunia merupakan bentuk yang dapat diobservasi. Tujuan ilmu scientific adalah untuk mengobservasi alam dan menjelaskan sesuatu seakurat mungkin. Ciri-ciri scientific yaitu mempunyai upaya untuk memperoleh konsensus (kesepakatan) dan mereduksi (mengurangi) perbedaan.
2. Humanistic (Humaniora-Interpretif)
Pengertian humanistic adalah ilmu yang bersifat subjektif (Intuisi-Kreatifitas-Interpretasi-Insight). Humanistic ini berhubungan dengan kreatifitas individual. Tujuannya untuk memahami respon subjektif individual. Ciri-ciri humanistic adalah berupaya untuk mencari interpretasi alternatif.
3. Social Science (Ilmu-ilmu Sosial)
Pengertian social science adalah memaasukan elemen-elemen science dan humaniora. Artinya perpaduan antara scientific dan humaniora. Tujuan social science yaitu mengobservasi dan menginterpretasi pola perilaku manusia. Cirinya berupaya membangun konsensus dari apa yang diobservasi, dijelaskan dan diinterpretasi. Interpretasi bersifat kompleks karena mengamati manusia sebagai subjek yang aktif.
ILMU, KONSEP, TEORI DAN PRESPEKTIF
Sebuah Landasan Memahami Kerangka Berpikir
1. Konsep
Konsep merupakan sekelompok hal atau kegiatan yang dimasukkan ke dalam sebuah kategori. Konsep juga merupakan salah satu tujuan pokok dari teori yakni mempresentasikan konsep-konsep yang berguna. bagian yang terpenting dalam konseptualisasi adalah Labelling yakni mengidentifikasi konsep dengan simbol biasanya dengan bahasa. Contohnya banyak orang melihat alat untuk menulis di papan tulis tetapi ia tidak mengetahui namanya. Maka semua orang telah sepakat memberi nama bahwa alat untuk menulis di papan tulis adalah Marker.
2. Teori
Teori memiliki arti abstraksi realitas atau sekumpulan prinsip, definisi yang mengorganisasikan dunia empiris secara sistematis. Teori juga merupakan kumpulan dari sejumlah konsep yang menyediakan penjelasan. Statemen mengenai bagaimana variabel-variabel tersebut terhubung satu dengan yang lainnya. Teori yaitu generalisasi yang diterima secara empiris. Contohnya dalam suatu realitas hidup memiliki sebuah teori yaitu menonton tv. Saat kita menonton tv terdapat sebuah Teori Kultivasi. Teori kultivasi menjelaskan secara realitas bagaimana kita menonton tv, apakah kita sebagai penonton ringan atau berat. Selain itu, masih banyak penjelasan yang saling berkaitan.
Keperluan teori yaitu meliputi:
- Causal Necessity (keperluan penyebab) menjelaskan sesuatu dalam istilah "cause effect" dimana perilaku dipandang sebagai hasil kekuatan penyebab.
- Practical Necessity (keperluan praktis) menjelaskan sesuatu dalam istilah "achieving a goal" yakni tindakan sadar yang didesain untuk mendapatkan masa depan.
- Mengorganisasikan dan menyimpulkan
- Memfokuskan
- Menjelaskan
- Mengamati
- Membuat prediksi
- Heuristik (pengembangan pengetahuan)
- Komunikasi
- Mengendalikan
- Generatif
3. Prespektif
Perspektif disebut paradigma, kadang juga disebut mazhab pemikiran (School of thought) adalah suatu cara pandang untuk memahami komplesitas dunia nyata. Perspektif adalah definisi situasi atau seperangkat gagasan yang melukiskan karakteristik situasi dan memungkinkan mengambil tindakan. Pengertian lain dari prespektif adalah suatu spesifikasi jenis tindakan yang layak dan masuk akal dilakukan orang. Artinya, standar nilai yang memungkinkan orang dapat dinilai (kriteria untuk penilaian).
Jenis Prespektif
- Objective memiliki istilah lain, yaitu: saintifik, empiris, behavioristik, struktural, positivistik, fungsionalis, mekanistik, deterministik, kuantitatif, deduktif, atomistik, rasionalistik, dan lain-lain.
- Subjective memiliki istilah lain, yaitu: humanistik, interpretif, fenomenologis, konstruktivis, konstruksionis, naturalistik, interaksionis, interaksional, kualitatif, induktif, holistik, kontemporer, dinamis, dan lain-lain.
Karakteristik Prespektif Objective
- Realitas dianggap tunggal, seragam, nyata, eksternal, statis dan diatur oleh hukum universal
- Manusia pasif (sebagai objek)
- Perilaku manusia dikontrol oleh lingkungan (mekanis) Misalnya S-R
- Perilaku manusia bisa diramalkan (cause-effect)
- Penelitian bersifat otonom,berjarak dari subjek penelitian, penelitian berjangka pendek
- Sampel besar, menguji teori dan bersifat generalis
- Metodologi empiris menekankan pada eksperimental, survey korelasional
- Analisisnya bersifat deduktif yakni sebuah cara analisis yang dilakukan saat data sudah terkumpul biasanya menggunakan statistik
- Kriteria penelitian yaitu objektivitas, realibilitas, dan validitas yang menekankan pada kesepakatan penelitian, kuantifikasi serta reflikasi penelitian
- Penelitian dianggap sebagai bebas nilai, etika juga moral
1. Pendekatan Behavioristik
Pendekatan behavioristik memandang manusia sebagai produk lingkungan di luar, yang mana rangsangan dari luar mempengaruhi manusia memberi respon, hubungan bersifat kausal, positivisme logis: verifikasi, penemuan lewat logika, metode penelitian banyak menggunakan eksperimen terkontrol.
Contohnya pendekatan behavioristik adalah:
- Public Speaking (Model Aristoteles)
- Teori Informasi (Claude Shannon)
- Teori Jarum Hypodermik (Wilbur Schramm)
- Teori Belajar Sosial (Albert Bandura)
- Teori Disonanasi Kognitif (Leon Festinger)
- Teori Pertukaran Sosial (Jhon Thibaut dan Harold Kelley)
- Teori Kultivasi (George Gerbner)
Pendekatan ini, melakukan pengamatan ilmiah pada perilaku luar (overt behavior), menolak gagasan tentang jiwa, spirit, kemauan, pikiran, kesadaran, subjektivitas. Pendekatan ini juga Mengukur pengaruh struktur sosial terhadap identitas, respon, dan perilaku manusia melalui peran (role), sosialisasi, keanggotaan kelompok mereka (socially-determined). Pendekatan struktural fungsional juga memilih metode penelitian yang banyak menggunakan survey (korelasional).
Contoh teori struktural meliputi:
- Helical Model (Frank Dance)
- ABX Model (Theodore Newcomb)
- Model Komunikasi Antarbudaya (William Gudykunts dan Young Yun Kim)
- Teori Norma Budaya (Melvin DeFleur)
- Teori Uses and Gratification (Elihu Katz, Jay G Blumler, Michael Gurevitch)
- Teori Spiral of Silence (Elisabeth Noelle Neumann)
- Pengetahuan tidak mempunyai sifat objektif dan sifat yang tetap
- Bersifat interpretif dan makna dinegoisasikan
- Realitas sosial dianggap sebagai interaksi sosial yang bersifat komunikatif
- Pendekatan yang kreatif, individu menciptakan apa yang ada di "luar sana"
- Setiap manusia bersifat unik
- Fenomena sosial bersifat sementara dan polisemik (multimakna)
- Fenomenologi (Alfred Schutz)
- Etnometodologi (Harold Garfinkel)
- Teori Dramaturgi (Erving Goffman)
- Teori Dramatisme (Kenneth Burke)
- Teori Kritis (Karl Marx, Frankfurt School)
- Cultural Studies (Michel Faucault)
- Standpoint Theory (Julia T Wood)
- Muted Group Theory (Cheris Kramarae)
No comments:
Post a Comment