Monday, May 26, 2014

IBN TUFAIL (Laporan 10)

A.      Kehidupan dan Karyanya
Abu Bakr Muhammad ibn ‘Abd al-Malik ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Tufail (Latin, Abubacer), pemuka besar pertama pemikiran filosofis Muwahhid dari Spanyol, lahir pada dekade pertama abad ke-6 H/ke-12 M di Guadix, di propinsi Granada. Dia memulai karirnya sebagai dokter praktek di Granada dan lewat ketenarannya dalam jabatan itu dia diangkat menjadi sekretaris gubernur di propinsi itu. Tahun 549H/1154M, menjadi sekretaris pribadi gubernur Ceuta dan Tangier, putra ‘abd al-mu’min, penguasa Muwahhid Spanyol pertama yang merebut Maroko tahun 542H/1147M.
Akhirnya dia menduduki jabatan dokter tinggi dan menjadi Qadhi di pengadilan serta wazir. Khalifah Muwahhid abu ya’qub yusuf (tahun 558H/1163M-580H/1184M). Khalifah ini memberikan kebebasan berfilsafat. Bersama khalifah Abu Ya’qub Yusuf, ibn Tufail menjadi berpengaruh besar, dan dia yang memperkenalkannya dengan ibn ruysd (wafat 595H/1198M). Ibn Tufail meninggalkan jabatannya sebagai dokter pemerintah tahun 578H/1182M, karena usia lanjut dan dia menganjurkan perlindungannya agar memilih ibn rusyd untuk menggantikan kedudukannya. Ibn Tufail adalah seorang dokter, filosof, ahli matematika dan penyair yang sangat terkenal dari muwahhid spanyol, tapi sayangnya hanya sedikit sekali karya-karyanya yang dikenal orang. Ibn khatib mengganggap dua risalah mengenai ilmu pengobatan itu sebagai karyanya. Al-Bitruji (muridnya) dan Ibn Rusyd percaya bahwa dia memiliki “gagasan-gagasan astronomis asli.”
Miguel Casiri (112H/1710M-1205H/1790M) menyebutkan dua karya yang masih ada : Risalah Hayy ibn Yaqzan dan Asrar al-Hikmah al-Mashriqiyyah, yang disebut terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar dari Asrar menyebutkjan bahwa risalah itu hanya merupakan satu bagian dari Risalah Hayy ibn Yaqzan, yang judul lengkapnya ialah Risalah Hayy ibn Yaqzan fi Asrar al-Hikamt al-Mashriqiyyah.

B.       Pernyataan Kebenaran Muwahhid
Landasan dinasti Muwahhid berkaitan dengan nama Tumart (meninggal tahun 524 H/1130 M). Seorang pemimpin keagamaan dan politik yang menganggap dirinya seorang mahdi. Dia memperkenalkan kepada dunia barat skolatikisme al-Ghazali dan mendesak orang-orang untuk mempelajari fiqh zahriah. Dia mengangkat bendera pemberontakan melawan para penguasa Murabiah Spanyol Dia digantikan oleh Abu Ya’qub Yusuf (meninggal pada tahun 580 H/1184 M) kemudian oleh Abu Yusuf Al-masur (meninggal pada tahun 595 H/1199 M). Dalam pemerintahannya Ibn Tufail dan Ibn Rusyd, memancarkan kegemilangan abadi mereka. Orang-mirang Muwahhid mengaku pengikut al-Ghazali, mereka dikenal karena keyakinan puritanis mereka mengenai keesaan Tuhan.
Fiqh Zahriah merupakan agama negara Muwahhid sebagai pewaris ibn Bajjah, mereka menganggap filsafat sebagai bagian dari kebenaran esoteris. Persiapan mental Ibnu Tufail sebagaian besar ditunjang oleh agama resmi Muwahhid dan karyanya Hayy ibn Yaqzan tak lain merupakan suatu pembelaan atas sikap para Muwahhid terhadap rakyat dan para filosof.

C.      Tujuan Risalah
Secara filosofi, risalah itu merupakan suatu pemaparan yang hebat tentang teori ibn Tufail mengenai pengetahuan, yang bersifat upaya menyelaraskan Aristoteles dengan Neo-Platonis di satu pihak, dan al-Ghazali dengan ibn Bajjah adalah pengikut sejati Aristoteles. Ibn Tufail, mengikuti jalan tengah menjebatani jurang pemisah antara dua pihak itu.

D.      Doktrin- doktrin Ibn Tufail
1.    Dunia
Kekekalan dunia melibatkan konsep eksistensi tak terbatas yg tak kurang mustahilnya dibandingkan gagasan tentang rentang tak terbatas. Eksistensi semacam itu tidak dapat lepas dari kejadian-kejadian yang diciptakan dan karena itu tidak dapat mendahului mereka dalam hal waktu; dan yg tidak dapat ada sebelum kejadian-kejadian yang tercipta itu pasti tercipta secara lambat laun.
2.    Tuhan
Penciptaan dunia yang berlangsung lambat laun itu mensyaratkan adanya satu pencipta. Sang Pencipta mesti bersifat immaterial. Dunia ini pasti mempunyai penciptanya yang tidak berujud benda. Karena dia immaterial maka kita tidak dapat mengenalinya lewat indera kita ataupun lewat imajinasi.
Mengenai pandangan bahwa dunia dan Tuhan sama-sama kekal, Ibnu Tufail mempertahankan pendapat mistisnya bahwa dunia itu bukanlah sesuatu yang lain dari Tuhan. Mengenai esensi Tuhan yang ditafsirkan sebagai cahaya, yg sifat esensialnya merupakan penerangan dan pengejawantahan, Ibn Tufai memandang dunia ini sebagai pengejawantahan dari esensi Tuhan sendiri dan bayangan cahayanya sendiri yang tidak berawal ataupun berakhir.
3.    Kosmologi Cahaya
Sama dengan pandangan Ibnu Sina dan pendahulunya, Ibnu Tufail menerima prinsip bahwa dari satu tidak ada lagi apa-apa kecuali satu itu.
4.    Epistemologi
Pengalaman, inteleksi dan ekstase memainkan dengan bebas peranan mereka secara berurutan dalam memberikan visi yang jernih tentang kebenaran yang melekat pada jiwa. Bukan hanya disiplin jiwa tetapi juga pendidikan semua indera dan akal yang diperlukan untuk mendapatkan visi semacam itu. Kesesuaian antara pengalaman dan nalar (Kant) di satu pihak dan kesesuaian antara nalar dan intuisi, dipihak lain, membentuk epistemologi Ibn Tufail.
5.    Etika
Bukan kebahagiaan duniawi, melainkan penyatuan sepenuhnya dengan tuhanlah yang merupakan etika. Manusia merupakan suatu perpaduan tubuh , jiwa hewani dan esensi non bendawi, dan dengan demikian menggambarkan binatang, benda angkasa dan Tuhan.
6.    Filsafat Agama
Filsafat merupakan suatu pemahaman akal secara murni atas kebenaran dalam konsep-konsep dan imajinasi dan sesungguhnya tak dapat di jangkau oleh cara-cara pengungkapan konvensional. Agama diperuntukan bagi semua orang; tapi filsafat hanya orang-orang yang berbakat.

E.       Pengaruh
      Di antara  karya ibn Tufail, hanya Hayy ibn Yaqzan sajalah yang masih ada sekarang. Karya itu merupakan suatu roman filsafat pendek, tapi pengaruhnya terhadap generasi berikutnya di Barat sangat besar. Mengenai semangatnya karya itu menyama Arabian Nights, mengenai metode, ias bersifat filosofis sekaligus mistis. Karya ibn Tufail tak kalh memikat bagi dunia modern, sebagai mana ia memikat dunia zaman pertengahan.

No comments:

Post a Comment