A. Kehidupan
dan Karyanya
Abu
Bakr Muhammad ibn ‘Abd al-Malik ibn Muhammad ibn Muhammad ibn Tufail (Latin,
Abubacer),
pemuka besar pertama pemikiran filosofis Muwahhid dari Spanyol, lahir pada
dekade pertama abad ke-6 H/ke-12 M di Guadix, di propinsi Granada. Dia memulai
karirnya sebagai dokter praktek di Granada dan lewat ketenarannya dalam jabatan
itu dia diangkat menjadi sekretaris gubernur di propinsi itu. Tahun 549H/1154M,
menjadi sekretaris pribadi gubernur Ceuta dan Tangier, putra ‘abd al-mu’min,
penguasa Muwahhid Spanyol pertama yang merebut Maroko tahun 542H/1147M.
Akhirnya dia menduduki jabatan dokter tinggi dan
menjadi Qadhi di pengadilan serta wazir. Khalifah Muwahhid abu ya’qub yusuf
(tahun 558H/1163M-580H/1184M). Khalifah ini memberikan kebebasan berfilsafat.
Bersama khalifah Abu Ya’qub Yusuf, ibn Tufail menjadi berpengaruh besar,
dan dia yang memperkenalkannya dengan ibn ruysd (wafat 595H/1198M). Ibn Tufail
meninggalkan jabatannya sebagai dokter pemerintah tahun 578H/1182M, karena usia
lanjut dan dia menganjurkan perlindungannya agar memilih ibn rusyd untuk
menggantikan kedudukannya. Ibn
Tufail adalah seorang dokter, filosof, ahli matematika dan penyair yang sangat
terkenal dari muwahhid spanyol, tapi sayangnya hanya sedikit sekali
karya-karyanya yang dikenal orang. Ibn khatib mengganggap dua risalah mengenai
ilmu pengobatan itu sebagai karyanya. Al-Bitruji (muridnya) dan Ibn Rusyd
percaya bahwa dia memiliki “gagasan-gagasan astronomis asli.”
Miguel Casiri (112H/1710M-1205H/1790M) menyebutkan
dua karya yang masih ada : Risalah Hayy ibn Yaqzan dan Asrar al-Hikmah
al-Mashriqiyyah, yang disebut terakhir ini berbentuk naskah. Kata pengantar
dari Asrar menyebutkjan bahwa risalah itu hanya merupakan satu bagian dari Risalah
Hayy ibn Yaqzan, yang judul lengkapnya ialah Risalah Hayy ibn Yaqzan fi
Asrar al-Hikamt al-Mashriqiyyah.
B. Pernyataan Kebenaran Muwahhid
Landasan
dinasti Muwahhid berkaitan dengan nama Tumart (meninggal tahun 524 H/1130 M).
Seorang pemimpin keagamaan dan politik yang menganggap dirinya seorang mahdi.
Dia memperkenalkan kepada dunia barat skolatikisme
al-Ghazali dan mendesak orang-orang untuk mempelajari fiqh zahriah.
Dia mengangkat bendera pemberontakan melawan para
penguasa Murabiah Spanyol Dia
digantikan oleh Abu Ya’qub Yusuf (meninggal pada tahun 580 H/1184 M) kemudian
oleh Abu Yusuf Al-masur (meninggal pada tahun 595 H/1199 M).
Dalam pemerintahannya Ibn Tufail dan Ibn Rusyd,
memancarkan kegemilangan abadi mereka. Orang-mirang Muwahhid mengaku pengikut al-Ghazali, mereka
dikenal karena keyakinan puritanis mereka mengenai keesaan Tuhan.
Fiqh Zahriah
merupakan agama negara Muwahhid sebagai pewaris ibn Bajjah, mereka menganggap
filsafat sebagai bagian dari kebenaran esoteris.
Persiapan mental Ibnu Tufail sebagaian besar ditunjang
oleh agama resmi Muwahhid dan karyanya Hayy ibn Yaqzan tak lain
merupakan suatu pembelaan atas sikap para Muwahhid
terhadap rakyat dan para filosof.
C. Tujuan
Risalah
Secara filosofi,
risalah itu merupakan suatu pemaparan yang hebat tentang teori ibn Tufail
mengenai pengetahuan, yang bersifat upaya menyelaraskan Aristoteles dengan
Neo-Platonis di satu pihak, dan al-Ghazali dengan ibn Bajjah adalah pengikut
sejati Aristoteles. Ibn Tufail, mengikuti jalan tengah menjebatani jurang
pemisah antara dua pihak itu.
D. Doktrin-
doktrin Ibn Tufail
1. Dunia
Kekekalan dunia melibatkan konsep eksistensi tak terbatas
yg tak kurang mustahilnya dibandingkan gagasan tentang rentang tak terbatas.
Eksistensi semacam itu tidak dapat lepas dari kejadian-kejadian yang diciptakan
dan karena itu tidak dapat mendahului mereka dalam hal waktu; dan yg tidak dapat
ada sebelum kejadian-kejadian yang tercipta itu pasti tercipta secara lambat
laun.
2. Tuhan
Penciptaan dunia yang berlangsung lambat laun itu mensyaratkan
adanya satu pencipta. Sang Pencipta mesti bersifat immaterial.
Dunia ini pasti mempunyai penciptanya yang tidak berujud
benda. Karena dia immaterial maka kita tidak dapat mengenalinya lewat indera
kita ataupun lewat imajinasi.
Mengenai pandangan bahwa dunia dan Tuhan sama-sama kekal,
Ibnu Tufail mempertahankan pendapat mistisnya bahwa dunia itu bukanlah sesuatu
yang lain dari Tuhan. Mengenai esensi Tuhan yang ditafsirkan sebagai cahaya, yg
sifat esensialnya merupakan penerangan dan pengejawantahan, Ibn Tufai memandang
dunia ini sebagai pengejawantahan dari esensi Tuhan sendiri dan bayangan
cahayanya sendiri yang tidak berawal ataupun berakhir.
3. Kosmologi Cahaya
Sama dengan pandangan Ibnu Sina dan pendahulunya, Ibnu
Tufail menerima prinsip bahwa dari satu tidak ada lagi apa-apa kecuali satu
itu.
4. Epistemologi
Pengalaman, inteleksi dan ekstase memainkan dengan bebas
peranan mereka secara
berurutan dalam memberikan visi yang jernih tentang kebenaran yang melekat pada jiwa. Bukan hanya disiplin jiwa tetapi
juga pendidikan semua indera dan akal yang diperlukan untuk mendapatkan visi
semacam itu. Kesesuaian antara pengalaman dan nalar (Kant) di satu pihak dan
kesesuaian antara nalar dan intuisi, dipihak lain, membentuk epistemologi Ibn
Tufail.
5. Etika
Bukan kebahagiaan duniawi, melainkan penyatuan sepenuhnya
dengan tuhanlah yang merupakan etika. Manusia merupakan suatu perpaduan tubuh , jiwa hewani dan
esensi non bendawi, dan dengan demikian menggambarkan binatang, benda angkasa
dan Tuhan.
6. Filsafat Agama
Filsafat merupakan suatu pemahaman akal secara murni atas
kebenaran dalam konsep-konsep dan imajinasi dan sesungguhnya tak dapat di
jangkau oleh cara-cara pengungkapan konvensional. Agama diperuntukan bagi semua orang; tapi filsafat hanya
orang-orang yang berbakat.
E. Pengaruh
Di antara karya ibn Tufail, hanya Hayy ibn Yaqzan
sajalah yang masih ada sekarang. Karya itu merupakan suatu roman filsafat
pendek, tapi pengaruhnya terhadap generasi berikutnya di Barat sangat besar. Mengenai
semangatnya karya itu menyama Arabian Nights, mengenai metode, ias bersifat
filosofis sekaligus mistis. Karya ibn Tufail tak kalh memikat bagi dunia
modern, sebagai mana ia memikat dunia zaman pertengahan.
No comments:
Post a Comment