Saturday, December 6, 2014



HIERARKI PENGARUH DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN MEDIA DALAM MAJALAH TEMPO


A.    Teori Hierarki Pengaruh Isi Media
Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Pamela J Shoemaker dan Stephen D. Reese. Teori ini menjelaskan tentang pengaruh terhadap isi dari dari suatu pemberitaan media oleh pengaruh internal dan eksternal. Shoemaker dan Reese membagi kepada beberapa level pengaruh isi media, yaitu:
a.       Pengaruh dari individu pekerja media ( individual level)
b.      Pengaruh dari rutinitas media (media routines level)
c.       Pengaruh dari organisasi media ( organizational level)
d.      Pengaruh dari luar media (outside media level)
e.       Pengaruh ideologi (ideology level)
Asumsi dari teori ini adalah bagaimana isi pesan media yang disampaikan kepada khalayak adalah hasil pengaruh dari kebijakan internal organisasi media dan pengaruh dari eksternal media itu sendiri. Pengaruh internal pada konten media sebenarnya berhubungan dengan kepentingan dari pemilik media, individu wartawan sebagai pencari berita, rutinitas organisasi media. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh pada konten media berhubungan dengan para pengiklan, pemerintah masyarakat dan faktor eksternal lainnya.
Dari teori ini kita akan melihat seberapa kuat pengaruh yang terjadi pada tiap-tiap level dalam Majalah Tempo.

1.      Level Pengaruh Individu Pekerja Media (Majalah Tempo)
Dalam majalah tempo, faktor latar belakang dan karakteristik seseorang itu sangat penting, seorang jurnalis harus memiliki penciuman yang tajam terhadap suatu peristiwa, mempunyai integritas, mental yang kuat, dan juga fisik yang kuat.
Tempo memberikan persyaratan terkait masalah latarbelakang, seperti menerima minimal sarjana S1 dan mampu berbahasa asing. Dalam Majalah Tempo hanya sedikit yang berlatarbelakang jurusan jurnalistik. Banyak pekerja media yang berlatarbelakang pendidikan dari luar jurnalis, mereka dapat bekerja dengan baik dan lebih berpengalaman dari para jurnalis lainnya.

2.      Level Rutinitas Media (Majalah Tempo)
Terkait dengan Audiens, dalam Majalah Tempo lebih mengedepankan apakah suatu isu harus menjawab apa-apa yang menjadi hak publik, karena menurutnya itu jauh lebih tinggi harganya dibandingkan bisa terjual atau tidak majalah tersebut, yang jauh lebih penting adalah subtansi yang ditentukan berdasarkan newsframe/ dikupas lebih dalam.
Tempo juga memiliki kebijakan bahwa tidak ada yang namanya simbiosis mutualisme terhadap lembaga-lembaga yang memiliki kepentingan tertentu, para pekerja menulis sesuai fakta.

3.      Level Pengaruh Organisasi (Majalah Tempo)
Pada level ini kita akan membahas pengaruh organisasi pada sebuah media kepada sebuah pemberitaan. Level organisasi ini berkaitan dengan struktur manajemen oraganisasi pada sebuah media, kebijakan sebuah media dan tujuan sebuah media.
Berkaitan dengan level sebelumnya pada teori hirarki pengaruh yaitu level individu dan level media rutin, level organisasi lebih berpengaruh dibanding kedua level sebelumnya. Ini dikarenakan kebijakan terbesar dipegang oleh pemilik media melalui editor pada sebuah media. Jadi penentu kebijakan pada sebuah media dalam menentukan sebuah pemberitaan tetap dipegang oleh pemilik media.
Dalam sebuah kebijakan di Majalah Tempo, reporter tidak boleh mengambil keputusan sendiri, jadi sesuai urutan. Wartawan itu harus lapor kepada staf redaksi, kemudian dari staf redaksi lapor ke redaktur, kemudian redaktur lapor ke jurnal editor, dari jurnal editor lapor ke best editor dan dari best editor lapor kepada eksekutif editor, lalu editor menyampaikannya lagi kepada pimpinan redaksi.

4.      Level Pengaruh Luar Organisasi Media (Majalah Tempo)
Level pengaruh dari luar organisasi  media atau yang biasa disebut extra media level. Extra media level sendiri adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal dari luar organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu berasal dari sumber berita, pengiklan dan penonton, kontrol dari pemerintah, dan teknologi.
Dalam Majalah Tempo memang dalam teori ini sangat berpengaruh, karena bila dilihat dari sumber berita, seorang jurnalis tidak dapat menuliskan isi berita apabila tidak adanya sumber berita, sumber-sumber yang dapat dipercaya untuk dimintai keterangan. Pembaca dan pengiklan juga diperlukan dan pembaca Majalah Tempo karena keduanya membiayai jalannya produksi.

5.      Level Pengaruh Ideologi (Majalah Tempo)
Pada level ini membahas ideologi yang diartikan sebagai kerangka berpikir tertentu yang dipakai oleh individu untuk melihat realitas dan bagaimana mereka menghadapinya. Berbeda dengan level pengaruh media sebelumnya yang tampak konkret, level ideologi ini abstrak. Level ini berhubungan dengan konsepsi atau posisi seseorang dalam menafsirkan realitas dalam sebuah media.
Pada level ini membicarakan lebih luas mengenai bagaimana kekuatan-kekuatan yang bersifat abstrak seperti ide mempengaruhi sebuah media terutama ide kelas yang berkuasa. Pada level ini memperlihatkan bagaimana kaitan antara level ideologi dengan level-level lainnya. Tetapi kita melihat lebih jauh bagaimana ideologi kelas yang berkuasa mempengaruhi sebuah pemberitaan bukan dengan kepentingan yang bersifat individu atau yang bersifat mikro tapi kepentingan kelas yang berkuasa.

No comments:

Post a Comment