Monday, November 10, 2014

INDUSTRI SURAT KABAR, STRUKTUR PASAR, DAN KONGLOMERASI PADA KELOMPOK MEDIA GROUP DAN EKONOMI POLITIK MEDIA


A.      Teori dan Penjelasan
Dalam negara hukum demokrasi, media adalah struktur intermedier yang secara komunikatif menjebatani hak-hak politik ekonomi warga negara dengan realitas penyelenggaraan kekuasaan. Media adalah ruang publik politis yang berfungsi sebagai sistem alarm sosial yang mengidentifikasi problem-problem sosial serta memediasi keanekaragaman gaya hidup dan orientasi nilai dengan sistem ekonomi politik.
Teori yang digunakan dalam analisis ini adalah Teori Model Hirarki Pengaruh Isi Media. Model tersebut dibagi menjadi lima level, yaitu :
1.    Level Pekerja Media atau Individual
Faktor individual dari seorang pekerja media sangat mempengaruhi pemberitaan sebuah media, karena seorang jurnalis sebagai pencari berita dan dapat mengkonstruksi pemberitaan sebuah media.
2.    Level Rutinitas Media
Rutinitas media adalah kebiasaan sebuah media dalam pengemasan dan sebuah berita. Rutinitas membentuk lingkungan dimana pekerja media melaksanakan pekerjaannya.
3.    Level Organisasi
Level organisasi ini berkaitan dengan struktur manajemen organisasi pada sebuah media, kebijakan sebuah media dan tujuan sebuah media. Struktur dan kebijakan sebuah media berkaitan dengan tujuan dari media. Terkadang pemilik sebuah media memiliki afiliasi politik atau pemimpin sebuah partai politik. Pemberitaan sebuah media berkaitan dengan kepentingan politik pemilik media.
4.    Level Luar Media
Level luar media adalah pengaruh-pengaruh pada isi media yang berasal dari luar organisasi media itu sendiri. Pengaruh-pengaruh dari media itu berasal dari sumber berita, pengiklan dan penonton, pengawasan dari pemerintah, pangsa pasar dan teknologi.
5.    Level Ideologi
 Level ideologi ini melihat bagaimana ideologi kelas yang berkuasa mempengaruhi sebuah isi pemberitaan bukan dengan kepentingan yang bersifat individu atau yang bersifat mikro tapi kepentingan kelas yang berkuasa.

B.       Sejarah Singkat
a.    Surat Kabar
Sebagai suatu medium dan industri, surat kabar diletakan pada tepi keseimbangan suatu perbahan signifikan dalam peran dan operasionalnya.
b.    Surat Kabar Pertama
Roma sudah memiliki sebuah surat kabar pada masa kekuasaan Caesar yang bernama Acta Diurna. Acta Diurna merupakan kegiatan-kegiatan dalam sehari yang dituliskan dalam sebuah batu tulis yang ditempatkan didinding setelah setiap pertemuan Senat. Sirkulasinya tunggal dan tidak ada pengukuran yang akurat untuk mengukur jumlah pembacanya. Surat kabar yang kita kenal pada saat ini berakar dari abad ke-17 di Eropa. Lembaran berita satu halaman tentang kejadian khusus (Corantos) sudah dicetak dalam bahasa Inggris di Belanda pada tahun 1620 dan diimpor ke Inggris oleh para penjual buku bahasa Inggris yang bersemangat untuk memuaskan tuntutan publik akan informasi tentang yang terjadi di Eropa Daratan.
c.    Surat Kabar Kolonial
Selebaran menjadi tempat ditaruhnya pemberitahuan atau laporan kejadian dalam satu halaman yang diimpor ke Inggris. Pada tahun 1690, penjual buku atau percetakan yang juga pemilik kedai kopi bernama Benjamin Haris mencetak selebaran pertamanya yang diberi nama Publick Occurrences Both Foreign and Domestick (Peristiwa Publik Dalam dan Luar Negeri) yang hanya bertahan selama satu hari.
d.   Tipe Surat Kabar
Tipe surat kabar dibagi menjadi tujuh, yaitu :
1.    Surat Kabar Harian Nasional.
2.    Harian Kota Besar Metropolitan.
3.    Harian Pinggir Kota dan Kota Kecil.
4.    Mingguan dan Semi-Mingguan.
5.    Pers Etnis.
6.    Pers Alternatif dan Berlawanan.
7.    Surat Kabar bagi Para Pengguna Kendaraan.

C.      Sejarah Singkat Media Indonesia
Jika ditarik dari awal sejarah Media Indonesia hampir 45 tahun yang lalu, yaitu pada tahun 1970 mulanya Media Indonesia dimiliki oleh Teuku Yusli Syah hingga saat industri surat kabar mulai sedikit bergoyah. Dari permasalahan oplah yang hanya 3000 eksemplar hingga sempat tidak terbit. Pada saat itu masuklah Surya Paloh pada tahun 1979 yang sudah memiliki industri koran juga pada saat itu. Namun karena terlalu kritis akhirnya Harian Prioritas milik Surya Paloh dibredel pada masa orde baru. Pada tahun 1979, Media Indonesia beralih tangan menjadi milik Surya Paloh.

D.      Peran dan Kontribusi Media Indonesia dalam Dunia Media Surat Kabar Indonesia
Media Indonesia memiliki peran penting dalam bidangnya, bisa dikatakan Media Indonesia merupakan koran terbesar kedua setelah Kompas. Media Indonesia juga cukup disegani para pemberi kebijakan terkait dengan krtik dan berita-berita yang pada dasarnya khalayak membutuhkan penjelasan. Maka Media Indonesia berusaha untuk memberikan fakta yang faktual, sesuai dengan tagline-nya “Jujur Bersuara”.

E.       Perkembangan Media Indonesia di Era Modern
Untuk menjaga eksistensinya akibat penurunan pasar dalam industr media cetak karena semakin berkembangnya era digital dan bentuk konten elektronik lainnya, serta adanya gerakan paperless, maka Media Indonesia turut menerbitkan e-paper yang isinya sama dengan koran namun dalam bentuk digital. Media Indonesia juga memiliki portal berita yang memiliki mobilitas yang teruji disamping websitenya yang tergabung dengan metrotvnews.com.

F.       Struktur Pasar dan Struktur Kepemilikan Media Indonesia
Struktur pasar Media Indonesia adalah kalangan menengah ke atas atau B+ hingga A+. Media Indonesia membidik sekiranya para golongan tersebut dari pembaca pemula, yaitu mahasiswa. Isi berita Media Indonesia mengutamakan berita yang faktual taraf nasional. Media Indonesia juga sangat membatasi pengiklan karena sasaran khalayaknya. Struktur kepemilikan Media Indonesia murni milik Surya Paloh dan bukan merupakan perusahaan TBK atau LBK yang diperuntungkan banyak orang.

G.      Dampak Konstruksi Realitas Politik Media Massa Terhadap Kehidupan Politik
Dalam proses perekonstruksian realitas politik ini media massa memiliki dua kemungkinan, yaitu menjadi saluran komunikasi politik yang mereflesikan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi atau menjadi agen politik di mana terutama para jurnalisnya bertindak selaku komunikator politik dalam kategori profesional. Perbedaan peran ini akan berpengaruh pada citra realitas politik yang dihasilkannya. Yang berpengaruh dalam konstruksi realitas politik media massa terhadap kehidupan politik, yaitu :
1.    Kekuasaan Media (Media Power)
Media massa tumbuh tidak hanya menjadi kekuatan pengontrol kekuasaan, tetapi telah menjadi kekuatan politik, ekonomi, dan budaya akibat dari perkembangan teknologi komunikasi, globalisasi, liberalisasi, dan komersialisasi. Media massa menjadi power baru yang apabila dibiarkan dapat menjadi ancaman tersendiri bagi demokrasi.
2.    Hukum Kepemilikan
Menurut Douglas North (1984), kepemilikan meliputi kekayaan fisik yang mencakup objek-objek konsumsi, tanah, dan kapital maupun kekayaan yang bersifat tidak nyata, seperti ide-ide, puisi, formula, dan lain-lain. Menurut Alchian (1993), terdapat tiga elemen utama hak kepemilikan, yaitu :
a)    Hak ekslusif untuk memilih penggunaan dari suatu sumber daya.
b)   Hak untuk menerima jasa-jasa atau keuntungan dari sumber daya yang dimiliki.
c)    Hak untuk menukarkan smber daya yang dimiliki sesuai persyaratan yang disepakati.
3.    Kelembagaan dan Pasar
Menurut Caporaso dan Levine (1993), bentuk kaitan antara institusi dan pasar ada tiga, yaitu :
a)    Pasar itu sendiri adalah institusi.
b)   Institusi biasanya membatasi ruang lingkup pertukaran pasar.
c)    Institusi-institusi politik bisa dimanfaatkan untuk mengubah insentif yang mendasari pertukaran pasar.
4.    Kepemilikan Media (Media Ownership)
Media massa merupakan produsen budaya yang lebih berperan sebagai media bisnis pencari keuntungan. Pada dasarnya isi media lebih diarahkan secara profesional untuk melayani kepentingan atau kebutuhan orang banyak alias pasar. Kepemilikan media tidak dapat dipisahkan dari kepentingan ekonomi politiknya. Interest atau kepentingan pemilik media dikhawatirkan akan mempengaruhi pesan yang disampaikan media dan hegemoni ideologi media yang akhirnya berpengaruh kepada khalayak.

H.      Ekonomi Politik
a.     Pengertian
Menurut The New Palgrave ekonomi-politik adalah ilmu menganai kesejahteraan dan berkaitan dengan usaha-usaha yang dilakukan manusia untuk menawarkan keinginan dan memuaskan keinginannya. Secara historis Mosco mencatat ekonomi politik (sebelum menjadi disiplin ilmu dan sebelum dikukuhkan sebagai deskripsi intelektual bagi sistem produksi, distribusi, dan perubahan) mengandung makna tradisi sosial, praxis, dan pengetahuan untuk mengatur rumah tangga, surat-menyurat, dan berbagai aktivitas komunikasi lainnya.
Secara khusus term ‘ekonomi’ didasarkan pada kosakata Yunani, yaitu oikos yang berarti ‘rumah’ dan nomos yang berarti ‘hukum’. Oleh karena itu, pada mulanya ekonomi merujuk pada pengertian pengaturan rumah tangga. Sedangkan politik berasal dari kosakata Yunani polis yang mengandung pemahaman citu-state, unit dasar organisasi politik semasa periode klasik. Oleh karena itu, ekonomi politik asalnya digunakan dalam manajemen politik dan keluarga rumah tangga.

b.    Ekonomi-Politik Media
Studi mengeai relasi-relasi sosial khususnya relasi kekuasaan yang dalam interaksinya secara bersama-sama menentukan aspek produksi, distribusi, dan konsumsi.menurut Vincent Mosco, ekomoni-politik itu sendiri merupakan studi menganai perubahan sosial dan transformasi sejarah.

c.     Critical Political Economy
Critical political economy menurut Golding dan Murdoch, ekonomi-politik secara khusus tertarik dalam menginvestigasi dan mendeskripsikan late capitalism (kapitalisme akhir). Isu dan fokusnya terletak pada cara-cara bagaimana aktivitas komunikasi distrukturkan oleh distribusi yang tidak merata mengenai sumber daya material dan simbolik.

d.    Liberal Political Economy
Ekonomi-politik dalam perubahan sosial dan transformasi sejarah sebagai suatu doktrin dan seperangkat prinsip untuk mengorganisir dan menangani ekonomi pasar guna tercapainya suatu efisiensi yang maksimum, pertumbuhan emonomi, dan kesejahteraan individu. Isu dan fokusnya terletak pada struktur dan mekanisme pasar.

e.     Karakteristik Ekonomi Politik
      Karakteristik ekonomi politik dibagi menjadi empat. Pertama, merupakan studi mengenai perubahan sosial dan transformasi sejarah. Kedua, studi berakar dari suatu analisa yang lebih luas mengenai totalitas sosial. Ketiga, karakteristiknya filsafat moral, yaitu mengacu kepada nilai-nilai sosial dan konsepsi mengenai konsep sosial. Keempat, karakteristiknya praxis, yaitu suatu ide yang mengacu kepada aktivitas manusia dan secara khusus mengacu pada aktivitas kreatif dan bebas.

f.     Entry Concept Ekonomi Politik
Entry concept ekonomi politik dibagi menjadi tiga, yaitu :
1.    Komodifikasi
Komodifikasi adalah pemanfaatan barang dan jasa yang dilihat dari kegunaannya yang kemudian ditransformasikan ke dalam komoditas yang dinilai dari apa maknanya di pasar. Sedangkan komodifikasi isi merupakan proses mengubah pesan dan sekumpulan data ke dalam sistem makna menjadi produk-produk yang dapat dipasarkan. Komoditi khalayak adalah di mana media massa menghasilkan proses di mana perusahaan media memproduksi khalayak dan menyerahkannya pada pengiklan. Komoditi cybernetic terdiri dari dua komodifikasi. Pertama, komodifikasi intrinsic yaitu khalayak sebagai media yang berpusat pada pelayanan jasa rating khalayak. Kedua, komodifikasi extensive yaitu proses komodifikasi yang menjangkau seluruh kelembagaan pendidikan informasi pame.
2.    Spalialisasi
Spasialisasi adalah the institutional extension of corporate in the communication industry (perpanjangan kelembagaan perusahaan dalam industri komunikasi). Spasialisasi dibagi menjadi dua bentuk, yaitu spasialisasi horisontal dan spasialisasi vertikal. Spasialisasi horisontal adalah ketika sebuah perusahaan yang ada dalam jalur media yang sama membeli sebagian besar saham pada media lain yang tidak ada hubungannya langsung dengan bisnis aslinya atau ketika perusahaan mengambil alih sebagian besar saham dalam suatu perusahaan yang sama sekali tidak bergerak dalam bidang yang sama (media). Contohnya seperti Media Grup dengan Hotel Papandayan. Spasialisasi vertikal adalah konsentrasi perusahaan dalam suatu jalur usaha yang memperluas kendali sebuah perusahaan atas produksi. Cohtohnya seperti MNC yang mempunyai tiga stasiun TV, radio, dan media cetak.
3.    Strukturasi
Strukturasi menggambarkan proses melalui mana struktur dibangun dari agensi manusia meskipun mereka menyediakan ‘meduim’ dari konstitusi tersebut.konstitusi sosial itu sendiri terbagi atas konstitusi struktur dan konstitusi agensi. Karakteristik yang terpenting dalam teori ini adalah kekuatan yang diberikan pada perubahan sosial.

No comments:

Post a Comment